Hari Sumpah Blogger

Ternyata saya tercecer diruang waktu, ada dua momen penting dalam dua hari terakhir yang terlupakan. Pertama, Hari Blogger Nasional. Kalaulah bukan karena postingan beberapa blogger seperti Roda Dua, Nur’aini, Belalang Cerewet, Abi Gilang dan mention dari Sri Izawati di status fesbuk nya untuk beberapa blogger lain, tentulah saya tidak tahu kalau kemaren adalah Hari Blogger Nasional.

Keren gak tuh? Keren apanya? Ya Keren, karena saya sampai ga tahu yang begituan. Buka gugel, ketik Hari Blogger Nasional. Oh ternyata ini dimulai dan dicanangkan saat zamannya Muhammad Nuh menjadi Menristek, tepatnya 27 Oktober 2007. Oalah itu kan sebulan sebelum saya melakukan registrasi di wordpress untuk mulai ikutan nge-blog. Berguru sampai malam dengan Pak Dosen Hasdi Putra (dulu sih saya memanggilnya “Bang Hasdi”) :D.

Itu yang pertama.
Momen kedua yang hampir saya lewatkan adalah Hari Sumpah Pemuda. Saking banyaknya tanggal-tanggal penting versi pribadi di Bulan Oktober ini, momen ini hampir saya lewatkan. Saya baru sadar saat melihat teman-teman kantor pagi ini berlari-lari kecil ke lapangan upacara. Waduh hari ini peringatan Sumpah Pemuda.

Dulu salah seorang teman pernah bilang, ” Sebagian besar yang kita lupakan itu adalah hal-hal yang tidak terlalu penting untuk kita ” Itu sih menurut beliau, mungkin benar.

Dan dalam rangka memperingati Hari Blogger dan Sumpah Pemuda, mungkin perlu disusun sebuah Sumpah Blogger agar para blogger muda semakin jaya raya sukses selalu dunia akhirat.

—– Sumpah Blogger —–
Pantang menutup Dasbor Blog,
sebelum posting walau separagraf,
atau komen walau ga nyambung,
atau nge-like walau belum dibaca,
atau re-blog,
atau paling tidak utak-atik tema blog.