Padahal hanya selangkah lagi. tapi semua terlempar menjauh,
mungkn pegas itu membuatnya melambung tinggi di atas jangkauan telapak tangan
atau gravitasi bumi yang menariknya jauh ke bawah
entah kutub magnet berbeda yang telah membuat tiap partikel bergerak menjauh
ke sudut-sudut yang berbeda.
Hanya saya masih disini,
di bawah awan selatan yang berarak di atas gemericik danau.
Pernah ada mimpi disini, namun hilang.
Sebuah konsekuensi atas keputusan yang dibaca,
sejak malam-malam terakhir mesti ditanggung.
Mereka bilang saya rapuh, mungkin.
Tapi mereka menemukan saya dalam wujud karang,
berjuang telah sekuat hati,
tapi pada akhirnya ada batas yang tidak bisa saya lewati.
——
tiap pilihan memang butuh pengorbanan.
A geh bang?
a nan “ageh”? kalo di talu “ageh” tu ulek nan mambuek gata-gata
hmm
puitis, diksix bagus yah, berbakat jd penulis nih..
spakat, ev’thng has a risk…
oh.. ndak do bakat jadi penulis do
monga pet?
ndok monga-monga do. dilematis
hmm.. ESQ 165 dikecam sesat oleh mufti Malaysia.
eh, ini 365 ya? *gubrak 😀
komen serius : Q.S Attaubah : 51
kalo di indonesia 165 selain dikecam beberapa ulama, juga terancam kena sanksi HAKI.. [tambahan]
ya. hanya pada Allah terpulang semua hal..
A geh = ageh?
Ndak lah bang, ndak ado spasi e do.
a geh = apa ini?
😆
apo jo nan dilematis ro lay?
banyak…..
al-baqarah 216