Saya Bookholic Saya Komikus

Bookholic ini sudah sejak lama. Dari kecil saya sudah tergila-gila untuk membaca, kertas bungkus cabepun jadilah, yang penting ada yang dibaca. Setiap hari Rabu, hari pasarnya di kampung saya, Ibu akan selalu membelikan satu majalah bekas hari itu. Majalah bekas? ya, memang itulah yang ada di kampung, mana ada orang menjual majalah baru, jangankan majalah, koran terbarupun dulu tidak ada.

Pernah kenal dengan majalah Bobo? Donal Bebek? itulah yang dulu dibelikan ibu. Bobo bekas itu dulu harganya Rp. 500, – hah, sekarang mana ada majalah bekas yang semurah itu. Dari teman-teman di SD baru kemudian saya kenal dengan komik Tiger Wong, Pendekar Sembilan Benua, sesuatu yang kemudian menginspirasi saya untuk membuat komik. Kalau ibu menskenariokan saya untuk menjadi bookholic, keahlian ayah dalam melukis dan desain memacu saya untuk menjadi komikus. Dua-duanya saya suka.

Kelas 3 SMP

saya membuat sesuatu yang dengan PeDe nya saya sebut sebagai komik. Inilah komik pertama saya, Kalajengking Merah : Zein Ksatria Lembah Api. Alah mak, saya juga lupa kenapa judulnya bisa itu, hanya agar terkesan keren saja, gabungan dari kata-kata yang di dapat dari dongengnya bobo  juga dari film wiro sableng dan film sibuta dari gua hantu.

Ceritanya tentang pertarungan haq dan bathil (wah, istilah ini dulu belum tahu), antara orang jahat dan orang baik, si pendekar yang selalu menang.

Jagoannya bernama Zein, rambut gondrong, pakai ikat kepala, senjata andalan double stick. Belum punya kekuatan seperti avatar dan naruto. He, setelah kuliah di Universitas Andalas, sayapun akhirnya bertemu dengan tokoh utama ini, Zein, Zenius Madi, aha.. Fakultas Teknik 2004. Pendekar kironyo kawan awak ko.

Draf komik ini dan beberapa karikatur dulu pernah dikirim ke Padang Ekspress untuk dimuat, ah benar-benar PeDe. Saya tidak tahu bagaimana reaksi tim redaksi Padang Ekspress ketika melihat komik ini, yang jelas saya menerima surat balasan yang berisi “kami belum bisa memuat komik ananda, ananda punya potensi, ayo belajar lagi, tingkatkan kemampuan ananda,” tapi saya tidak kecewa, karena bersama surat itu juga dikirimkan buku Persiapan Ebtanas (sekarang : UAN) katanya sebagai imbalan jerih payah. Alhamdulillah..

Kelas 1 SMA

saya mulai membuat edisi revisi dari Kalajengking Merah, dengan alur cerita yang berbeda, sedikit dipengaruhi oleh film Pendekar Rajawali, Andy Lau.  Tokohnya tidak lagi bernama Zein, tetapi digantikan oleh Jaka yang masuk tanpa proses casting. Lokasi syuting nya juga berbeda dengan edisi pertamanya, tetapi tetap di wilayah antahbarantah. Tetapi secara umum tetap bercerita tentang pertarungan orang baik dan orang jahat.

Ketika menyelesaikan komik ini, saya kehilangan ide di bagian tengahnya, akhirnya tidak saya lanjutkan. Saya biarkan saja si Jaka itu yang menyelesaikannya sendiri, tidak tahu juga nasibnya sekarang. Semoga ia bisa mempelajari ke empat kitab pusaka yang ditinggalkan di dalam gua

Kelas 3 SMA,

Lebih kurang satu tahun buntu menyelesaikan Kalajengking Merah edisi Revisi, memaksa saya untuk menuliskan cerita komik yang baru. Dibandingkan dua komik sebelumnya, ini lah komik saya yang secara cerita lebih komplek, konflik lebih beragam, gambar lebih detail dan jumlah halaman lebih banyak.

Ceritanya tidak lagi seputar pertarungan jahat dan baik saja, tetapi juga tentang kesetiaan, persahabatan, konflik batin, dan ehem.. cinta segitiga. Inilah komik yang ada tokoh perempuannya, dua komik sebelumnya tanpa pemeran perempuan. Tapi karena dulu itu saya belum faham tentang aurat maka jangan harap melihat jilbab di dalam komik ini. afwan ciek lu.


Sketsa komik ini sudah mencapai 251 halaman, 134 nya sudah diberi tinta, sisanya masih sketsa dalam pensil. sangat jauh berbeda dengan komik pertama yang hanya 27 halaman, dan komik kedua yang 30 halaman.

Tetapi karena sudah berhadapan dengan UAN sehingga penulisan komik ini pun terhenti. setelah kuliahpun saya tidak bisa lagi melanjutkannya karena beberapa sebab. cukuplah saya berperan sampai disini.

Maka lagi-lagi saya serahkan lanjutan kisahnya kepada Jaka, si pemeran utama. Semoga ia bisa menjadi pendekar tangguh yang akan membantu Wiro Sableng, Aryakamandanu dan Pendekar Ulat Sutra di dunia persilatan. Kalau prestasinya baik, semoga juga bisa ikut SEA GAMES tahun depan untuk mengalahkan Malaysia. Semoga ia juga dapat beasiswa ke luar negeri sehingga bisa juga sedikit banyak berkontribusi membantu Spiderman, Batman, Superman, Power Ranger dan Hulk.. 🙂

edisi aslinya tidak dapat ditemukan di gramedia

23 responses to “Saya Bookholic Saya Komikus

  1. postingan bg Ad yang iko mambuek Ni taibo hati…
    Lah lamo na rasonyo ndak manggambar… >.. that on the paper, we can imagine extraordinarything although it will’nt happened in the real world… drawing is the time to make idea fly away… T_T

    huaahh…*balik kanan ambil kertas dan pensil !!!

  2. Si Jaka sekarang sudah bertransformasi jadi orang jahat bang. maknay namanya dah diganti. DIpadang jaka ini, JAKO. Maknya orang tua sekarang suka marahi anaknya bawa2 namanya JAKA (JAKO).

    Pajako dak tau diuntuang, Pajako ndak tau batarimo kasih, pajako ndak tau baleh budi.

    **Kasihan melihat si JAKA sudah berubah haluan, karena ditinggal creatornya.
    🙂

    • jawaban komentar : alhamdulillah, bisalah untuk membuat ilustrasi pada cerpen atau novel aida.. atau kalau FLP butuh ilustrasi juga bisa, tapi siap-siap untuk kecewa..

      jawaban harapan : sepertinya harapan akan tinggal harapan..

      jawaban pertanyaan : yang bertanya sudah tahu jawaban pertanyaannya

      jawaban prediksi : ya. orang-orang akan menyerbu Gramedia karena protes, kenapa komik seperti ini dipajang di gramedia.. ga level.. turunkan… turunkan

      permintaan sudah dipertimbangkan.. terimakasih..
      saatnya berkunjung ke dua link yang direkomendasikan..(dua-duanya tulisan sepupu)

  3. Ping-balik: Saat Dulu Jadi Tukang Gambar | RANGTALU·

Tinggalkan komentar