Menyenangkan sekali menjadi muslim, karena untuk melakukan sebuah perjalanan saja ada perintahnya dalam Al Qur’an. Bukan hanya perintah shalat, puasa atau haji, namun juga perintah berjalan.
“Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka” (Mukmin: 82) (atau disebut dengan surat gaafir:82)
ini bukan satu-satunya ayat yang menyuruh melakukan perjalanan, silahkan buka Alquran, dan cek ayat-ayat berikut ini : Ali Imran : 137, Al An’am : 11, An Nahl : 36, An Naml : 69, Al Ankabut : 20, Fathir : 44, Al Hajj : 46, Thaha : 128, Muhammad : 10, Mukmin: 21, Ar Rum: 9 dan Ar Rum: 42 (mungkin masih ada ayat yang lainnya.. silahkan dicari)
ini yang melatari perjalanan akhir pekan ke Bukittinggi (kenapa bukittinggi, kita ceritakan nanti, di judul yang berbeda).. dibawah ada sedikit oleh-oleh jepretan..
karena tidak sempat di posting semua, foto yang lain dapat di lihat di sini
padang-bukik-molehibu 😀
ndak bisa kurang da..
tu lah harago pagawai ma da…
hehehe, akhirnyo basobok juo.lam kenal dun sanak sadonyo.
salam kenal?
apo nan basobok juo tu?
Hmm….teringat perjalananku dulu, pdg-bkt (pulkam mode on)
🙂
#alah lamo indak
aceh-bukik, ndak lewat situ lai
alun pernah cubo lai
kabutnyaa.. indah 😀
baru saja hujan
aseek…
ini rute sekali sebulan ko mah… Kalau hujan jadi semakin asoy… *asalkan bawa mantel…
tapek bana, patang tu pun bertepan dengan hujan labek bang…
itu di samping rel kereta ada waterfall.. rancak bana
sabana rancak
jadi ingat Malang… mirip, mungkin…
*dan Islam memang syamil… mutakamil… 🙂
tapi disini tidak ada apel
saya pernah sekali ke bukit tinggi, jembatan kembar ternyata apik ya untuk jadi objek foto
perlu di ulang untuk kedua kalinya
subhanallah senengnya bersempatan bisa melakukan perjalanan spiritual spt itu… mengagumi alam dan menikmati keindahan ciptaan Allah SWT…
kapan ya bs sampe sana? ehmm… 🙂
kalau sekarang sudah naik bis, insyaAllah lusa sampai disana
ongkos 15 ribu saja,
Paragede da..,
Kacang ni..,
angek angek, baru, lamak.
Maaf akh, ingin bercanda sdkt.
he he, lah manggaleh paragede lo antum kini yo
Paragede da..,
kacang ni..,
Angek angek, baru ni, lamak da
maaf akh, sdkt bercanda.:)
Itu ada air terjun yah di perlintasan rel kereta apa…kalo bener wehhh asik tuh…
salam kenal
telihat masih alami, bersih, dan sejuk pastinya… masih aktifkah jalur keretanya? mungkin sama klo naik kereta di jawa barat lewat jalur selatan #daerah nagrek sekitarnya….
jalur nya masih ada, tapi kereta tidak ada lagi yang lewat. rencananya akan dibuat jalur wisata, di aktifkan lagi dalam waktu dekat
MANTAP berarti klo buat wisata… seperti ambarawa…
http://www.alexa.com/search?q=rangtalu.wordpress.com&r=site_screener&p=bigtop