Pulanglah Kawan

pulanglah kawan..
ada wanita tulus menunggumu di rumah,
di petak kecil tempat kau dulu dilahirkan,
menelan rindu saat berbuka dan sahur bersama,
walau hanya dengan segelas air putih.
pulanglah.

sebentar lagi ramadhan, jenguklah ayah dan ibu, pulanglah.. lepaskan sejenak dunia. ia merindukanmu, tapi kata tak kuat diucapkannya, hanya tangis dalam doa-doa malam. Pulanglah, ia butuh kau datang mengantar senyum. itu saja kawan, pulanglah...

31 responses to “Pulanglah Kawan


    • (ndak tadanga doh)

      tapi okelah, abang agiah antum pitih 2.000. tapi antum gunakan nanti ketika REDENOMINASI telah berlaku, sehingga nilainya 2.000.000.

      (cara “tepat” memaknai redenominasi)

  1. jadi ingat sama almarhumah ummi saya…
    dulu, beliau selalu sedih, jika kakak saya yang kuliah di kota lain nggak bisa pulang berpuasa bersama keluarga…
    selalu kepikiran, disana makan apa? makan atau nggak?
    luv u mom…

  2. Sejenak tafakur dalam kehingan……..
    Memaknai arti hidup dalam seraingkaian khilaf dan dosa…..
    Lisan kadang tak terjaga,….
    Jannikadang terabaikan,……
    Hati kadang berprasangka,….
    Sikap kadang menyakitkan,…..
    Harapan ini akan menjadi indah…..
    Jika maaf & silahturrahim ada diantara kita.
    Selamat menempuh bulan suci Ramadhan 1431 Hijriah.
    Mohon maaf lahir dan batin.
    Semoga Allah selalu memberikan
    Taufiq, Hidayah, Maghfirah dan Ridho-Nya untuk kita semua.
    Amiiiii….n !

  3. Ck.Ck.Ck.Ck…
    Ni suko na nunggu ama Ni mengucapkan:
    “pulanglah nak…”

    tp sayang ama Ni jarang mengucapkan kata-kata ajaib tu. Sekalinyo diucapkan Ni akan langsung terharu.
    Sdgkan kalimat lain yg biasa terucap,”yo ndak dapek aka dek ama do, pek itu lah lu”

    hahaha….Love you mom…With all of your style…

Tinggalkan Balasan ke lia sikupu Batalkan balasan