Talu

12-ateh

Talu begitu penuh kenangan, terukir di dalamnya sejarah yang tidak akan pernah terhapus, saat-saat melewati jalan setapak bersama teman-teman, saat-saat sendirian menyusuri pematang sawah sambil memperhatikan ujung pohon bambu yang meliuk disapa angin. Maniti jembatan kayu sambil berlari kecil membawa seikat sayur ..

Talu, layak untuk kau kunjungi sebelum kau akhiri hidup, karena kau akan temukan kedamaian di sana.

6 responses to “Talu

  1. Kapan ana diajak jalan-jalan ke Talu..?
    InsyaAllah kalau mau nanti ana ajak juga ke Gadut (Bukittinggi coret).
    Ya, Gadut…
    Kalau rangtalu pai ka Talu lewat Bukittinggi, maka akan melewati jalan rumah Ana. Teringat juga waktu SD, jalan kaki pulang ke rumah dari SD di simpang Gadut sampai ke Ranggomalai. Lebih kurang 20 menit untuk mencapai rumah. Masih teringat juga karena begitu sayangnya dengan adik yang masih kecil, ana belikan kerupuk kuah dan sate buat dia. Tapi sayang, sesampai di rumah, kerupuknya sudah layu dan kuah satenya pun sudah cair.
    Alangkah baiknya, rangtalu membuat otobiografi sejak lahir sampai sekarang. Kalau sudah rampung, tolong jangan lupa berikan juga untuk Ana. Ana paling senang membaca biografi tokoh atau siapapun dia. Boleh juga, InsyaAllah nanti ana akan ana kirimkan otobiografi Ana. selamat berbagi. wassalam

  2. Masa kecil memang indah untuk dikenang…dibicarakan..diceritakan..apalagi bagi kita yng kini hidup di perantauan, kampung halaman selalu jd rinduan.!!
    Who i want to meet now : teman-teman sepermainan semasa kecil!! where r u now??

  3. Sumbar memang memiliki alam yang begitu menakjubkan.
    Tapi kalau iklannya seperti ini belum menjadi cukup alasan untuk mengunjungi TALU. tawarannya cuma jalan setapak, pematang sawah, ujung pohon bambu yang meliuk disapa angin,jembatan kayu, dan seikat sayur .. hehe (peace)

Tinggalkan Balasan ke Ihsan Iswaldi Batalkan balasan